Senin, 06 Juli 2020

RASA KOPI

Ketika sedang menikmati kopi,  Ada seorang teman datang menghampiri, lalu duduk di samping, dekat dengan ku, ia melihat kopi yg sedang ku minum,  lalu  berkata; berhentilah meminum kopi, jangan  keterusan meminum kopi, tak baik  untuk kesehatan?

Saya  melihat kearahnya.  kamu  pernah meminum kopi? Ia, terdiam, mungkin lagi mengingat². Pernah, ia pun menjawab.
Aku pernah meminumnya, tapi tak enak, aku lebih memilih teh, atau susu. Manis. tidak seperti kopi, pahit.

Aku heran kamu bisa menyukai kopi yg rasanya pahit. Untuk menyentuh lidahku pun rasanya lidahku ingin berteriak " Minuman apa ini, aku ingin yg manis-manis".  Kenapa harus pahit?

Saya tersenyum. Saya berkata padanya: Cobalah untuk meminum nya tidak hanya sekali, tapi berkali-kali, kopi itu akan terasa manis.

Ah.. Mana ada sesuatu yg pahit bisa berubah manis kalo di minum berkali- kali, ada- ada aja. Sanggah nya.

Kopi akan terasa manis kalo kamu terbiasa, mungkin kamu blm terbiasa aja. Kataku.

Berkali-kali pun ia tak akan manis, Hahaha.  Sudahlah tinggalkan kopi itu, minum lah susu,  teh atau apapun yg manis-manis?

Saya sudah manis, untuk apa menambah lagi manis ku,.dengan meminum yg manis-manis, Kalo bukan kelebihan manis, Saya bisa terkena gula, lalu di kerumuni semut. (Ia tertawa terbahak-bahak, saya pun ikut tertawa).

Saya menyukai kopi yg pahit, kalo di tambah gula, tidk cukup setengah sendok, biar ada dikit manis-manisnya. Saya rasa kopi pun memiliki unsur gula di dalamnya. orang-orang yg sudah benar-benar manjadi pecandu kopi lebih menyukai kopi hitam tanpa gula. 

Biasanya peminum kopi yg mencampurkan sedikit gula, mereka berkata, kopi yg seimbang itu, tidak hanya menunjukan pahitnya, tp jg manisnya, krna dalam keduanya ada keseimbangan rasa. Kalo seumpama wanita; ia jujur, ia tak malu menunjukan keasliannya. Ia tampil sederhana namun menyembunyikan keindahannya. Mungkin orang-orang akan menghindari atau tidk tertarik ketika melihatnya pertama kali. namun ketika mencoba menyelami dan memahaminya. Orang itu akan betah, nyaman, ingin berlama-lama di dekatnya, bahkan ingin memiliki nya.

Tapi pahit lebih dominan? Sindir nya! 

Kopi asli emang gitu, ketika pertama kali menyentuh lidah terasa pahit, namun ketika melewati tenggorokan. Masuk ke dalam perut, pahitnya akan hilang,  kalo kita coba lebih merasakannya, terdapat rasa manis yg membuat kopi menjadi minuman yg istimewa. Manisnya tersembunyi dalam pahitnya.

Selama ini kulihat kamu hanya meminum kopi hitam, kan masih ada kopi dengan berbagai rasa dan warna?  

Kopi hitam lebih nikmat. Jawabku.

Bagi orang yg bukan pecinta kopi, mereka mengatakan kopi hitam itu terlihat kotor. Bagi saya, mereka tidak tau tentang kopi, mereka itu lucu, mereka selalu menilai penampilan dari sesuatu. Anehnya, ketika di suguhkan kopi dengan racikan berbagai rasa ( Espresso.Ristretto.Lungo.Doppio.Americao.Latte.Cappucino) mereka meminumnya. Mungkin mereka hanya tak menyukai kopi hitam. Apalagi kopi hitam yg di racik secara tradisional, kata mereka banyak ampasnya, meninggalkan bekas hitam di mulut dan bibir kalo meminumnya.

Mereka tak tau kalo kopi yg terlihat hitam dan kotor, di baliknya ada keindahan rasa. Hitam tidak selalu identik dengan kekotoran,  hitam jg melambangkan kedalaman, penuh misteri. Perpaduan hitam yg pahit dengan rasa yg sedikit manis, memberi pesan bahwa; hidup tidak selalu tentang yg indah-indah, Sehat atau senang. Tapi jg tentang  derita dan Kesedihan. Dengan memahami derita, kesedihan, mungkin kita akan lebih bersyukur ketika mendapatkan kebahagiaan atau kesenangan. Itulah filosofi tentang hitam dan manis dari kopi. Itu hanya bisa di mengerti oleh orang-orang yg benar-benar penikmat kopi/pecinta kopi.

Kamu tau, mengapa kopi hitam itu istimewa?

Karena rasanya "Kekal", Sudah lebih dari ribuan tahun orang-orang meminumnya tapi tidak pernah bosan dengan rasanya. Ada yg mencapai usia ratusan tahun tapi masih meminum kopi. Bahkan  para sufi meminumnya sebagai perantara mereka dengan Tuhan.
(Ia terlihat serius dalam mendengarkan). 

Sudahlah, coba rasakan dulu kopi hitamku ini? Kataku!

Nanti dulu, lanjutkan penjelasannya. Desaknya!

Bagaimana saya mau lanjutkan. Kalo kamu sendiri bukan penyuka kopi. Kecuali ketika kamu sudah menjadi penikmat kopi, akan saya ceritakan lagi rahasianya.  Tapi kayaknya kalo kamu sudah menjadi pecinta kopi, mungkin kamu  lebih nyak mengetahui rahasia kopi yg belum saya ketahui. Ia terdiam. Tiba-tiba ia berkata:
Baiklah mulai dari sekarang aku akan coba menyukai kopi.  Sini kopi mu aku minum.  Ia pun meminumnya sampai habis.

Ah..kenapa di akhir rasa kopi ini bukan manis, tapi pahit dan sepat, seperti menusuk-nusuk tenggorokan. Katanya  keindahan
tersembunyi  di baliknya? Pehh.. Malah pahit yg terus aku rasa.

Saya tertawa; ya karena kamu  meminum juga ampasnya.
















Sabtu, 04 Juli 2020

BULAN


Apa yg membuat Rembulan terlihat indah? 
Cahaya yg meliputi nya, memancar darinya, membuatnya terlihat indah.  

Sudahkah engkau ke bulan? Belum, tapi yang Aku tau bulan itu indah. 
Apa yang membuat bulan begitu indah buat mu? 
Bulan selalu ada untukku. Aku merasa bulan adalah milikku. Aku tau orang- orang di luar sana jg diterangi bulan. Tapi aku merasa belum ada yg merasa memiliki bulan. Orang-orang akan berkata "kamu gila" Mana ada orang yg  memiliki bulan? 

Aku pernah mendengar bahwa ada orang yg pernah ke bulan. Ia orang Amerika, ia bernama Neil amstrong.   ia pernah menancapkan bendera di bulan. Tapi aku belum mendengar ia mengatakan bulan miliknya? 

Dari informasi yg beredar, data, maupun foto tentang kondisi bulan yg di tunjuk para astronot. bulan terlihat berpasir,  berlereng, berbukit, berjurang , tidak ada tanda kehidupan disana. 

Aku tidak begitu ambil pusing dengan apa yg di tunjuk oleh para astronot. Mereka  hanya melihat sebagian dari Bulan.  Melihat dengan pandangan  empirik, mereka belum melihat keseluruhan dari bulan,  belum mengungkap semua rahasia dari bulan. 


Gimana dengan matahari? 

Aku suka Matahari, tapi ia bukan milikku. Aku tidak berniat memiliki nya.  Kelihatannya ia sangat panas. Aku pernah merasakan sebagian panas nya. Aku tidak sanggup, ia Benar-benar panas.  Para astronot dan para penjelajah antariksa pun belum kesana. Tapi pada sisi yang lain, mentari pun indah. Rona merah pada awan,  embun pagi bagai kristal yg terkena cahaya mentari di pagi hari . Apalagi mentari yg perlahan-lahan tenggelam (senja, begitu kata orang-orang) terlihat indah. 

Banyak orang menyukai senja, sebagian dari orang-orang membuat puisi tentang senja,
Aku pernah menulis puisi tentang senja, tapi aku rasa puisi itu tidak bagus. Aku menyukai banyak puisi tentang senja dari para penyair, tapi menurutku tidak semua puisi senja dari penyair itu menarik.  Mereka tidak benar-benar memahami senja. Mungkin mereka tidak merasa memiliki senja. 

Kata orang-orang Bulan tidak memiliki cahaya, ia mendapatkan cahaya dari mentari. Bulan sangat bergantung pada cahaya mentari, tanpa mentari, bulan kehilangan cahaya. kenapa mau memiliki sesuatu, yg pada nya terdapat kekurangan.  Tanpa cahaya mentari ia kehilangan keindahannya? 

Aku merasa sebagian orang tidak memahami bulan, mungkin pemahaman dari mereka tentang bulan berbeda dengan ku.  Mereka tidak merasa memiliki bulan. Seperti aku. Pernahkah mereka renungkan bahwa, bagaimana bulan yang tanpa cahaya bisa memantulkan cahaya?  Sederhananya: Sesuatu yg tidak punya mustahil memberikan. (Kita bisa memberikan sesuatu karena kita pun memiliki). Nah, Bulan  pada dirinya memiliki unsur cahaya, sehingga ia pun bisa memancarkan cahaya. Walaupun intensitas cahayanya tak seperti mentari. Tidak tepat kalo mengatakan bulan tidak memiliki cahaya. Ia adalah cahaya, yg tenang menerima cahaya mentari, memantulkan cahaya, ketika berlalunya mentari.


Aku merasa memilki nya, aku punya hubungan yg erat dengannya. Suatu malam, Aku benar-benar kalut, pikiranku kacau balau, aku keluar di depan rumah, di situ ada  bale-bale (tempat duduk) aku duduk disitu.  Suasana begitu sepi,  tak terdengar suara manusia. Hanya terdengar hembusan angin menerpa dedaunan. Aku menatap langit yg begitu cerah diterangi Rembulan dan bintang yg kelap-kelip. Pandangan mataku  terarah menuju bulan,  Aku takjub ia begitu indah, besar, bulat dan bercahaya. di Tengah- tengah nya terlihat seperti orang yg sedang duduk bertafakur. Tangan, ku ulur untuk menjangkaunya, menggenggam nya erat-erat, membayangkan, membawanya dalam dekapan ku. 
Tiba-tiba cahaya dari Rembulan seperti menyelimuti hatiku, perasaan mistik yg menggetarkan jiwaku, seolah jiwaku di angkat ke bulan. Sekita itu perasaan kalut yg kurasa hilang. Aku hanya terdiam dan takjub. Air mataku menetes. Kenapa aku menangis, tangis itu, benar-benar susah dijelaskan. 

Mungkin banyak dari orang-orang mempunyai pengalaman masing- masing dengan Bulan.
Sang penjaga Malam, Penemani sepi, pemberi cahaya para pekerja malam,  penerang para perindu kekasih  di sepertiga malam, Ialah Sang Rembulan. orang-orang menamainya. orang-orang membuat puisi, syair dan sajak tentang bulan. Namun Aku hanya menyukai  Sajak  W.S Rendra tentang:

SAJAK BULAN PURNAMA 

Bulan terbit dari lautan.
Rambutnya yang tergerai ia kibaskan.
Dan menjelang malam,
wajahnya yang bundar,
menyinari gubug-gubug kaum gelandangan
kota Jakarta.
Langit sangat cerah.
Para pencuri bermain gitar.
dan kaum pelacur naik penghasilannya.
Malam yang permai
anugerah bagi sopir taksi.
Pertanda nasib baik
bagi tukang kopi di kaki lima.
Bulan purnama duduk di sanggul babu.
Dan cahayanya yang kemilau
membuat tuannya gemetaran.
“kemari, kamu !” kata tuannya
“Tidak, tuan, aku takut nyonya !”
Karena sudah penasaran,
oleh cahaya rembulan,
maka tuannya bertindak masuk dapur
dan langsung menerkamnya
Bulan purnama raya masuk ke perut babu.
Lalu naik ke ubun-ubun
menjadi mimpi yang gemilang.
Menjelang pukul dua,
rembulan turun di jalan raya,
dengan rok satin putih,
dan parfum yang tajam baunya.
Ia disambar petugas keamanan,
lalu disuguhkan pada tamu negara
yang haus akan hiburan.