Sabtu, 04 Juli 2020

BULAN


Apa yg membuat Rembulan terlihat indah? 
Cahaya yg meliputi nya, memancar darinya, membuatnya terlihat indah.  

Sudahkah engkau ke bulan? Belum, tapi yang Aku tau bulan itu indah. 
Apa yang membuat bulan begitu indah buat mu? 
Bulan selalu ada untukku. Aku merasa bulan adalah milikku. Aku tau orang- orang di luar sana jg diterangi bulan. Tapi aku merasa belum ada yg merasa memiliki bulan. Orang-orang akan berkata "kamu gila" Mana ada orang yg  memiliki bulan? 

Aku pernah mendengar bahwa ada orang yg pernah ke bulan. Ia orang Amerika, ia bernama Neil amstrong.   ia pernah menancapkan bendera di bulan. Tapi aku belum mendengar ia mengatakan bulan miliknya? 

Dari informasi yg beredar, data, maupun foto tentang kondisi bulan yg di tunjuk para astronot. bulan terlihat berpasir,  berlereng, berbukit, berjurang , tidak ada tanda kehidupan disana. 

Aku tidak begitu ambil pusing dengan apa yg di tunjuk oleh para astronot. Mereka  hanya melihat sebagian dari Bulan.  Melihat dengan pandangan  empirik, mereka belum melihat keseluruhan dari bulan,  belum mengungkap semua rahasia dari bulan. 


Gimana dengan matahari? 

Aku suka Matahari, tapi ia bukan milikku. Aku tidak berniat memiliki nya.  Kelihatannya ia sangat panas. Aku pernah merasakan sebagian panas nya. Aku tidak sanggup, ia Benar-benar panas.  Para astronot dan para penjelajah antariksa pun belum kesana. Tapi pada sisi yang lain, mentari pun indah. Rona merah pada awan,  embun pagi bagai kristal yg terkena cahaya mentari di pagi hari . Apalagi mentari yg perlahan-lahan tenggelam (senja, begitu kata orang-orang) terlihat indah. 

Banyak orang menyukai senja, sebagian dari orang-orang membuat puisi tentang senja,
Aku pernah menulis puisi tentang senja, tapi aku rasa puisi itu tidak bagus. Aku menyukai banyak puisi tentang senja dari para penyair, tapi menurutku tidak semua puisi senja dari penyair itu menarik.  Mereka tidak benar-benar memahami senja. Mungkin mereka tidak merasa memiliki senja. 

Kata orang-orang Bulan tidak memiliki cahaya, ia mendapatkan cahaya dari mentari. Bulan sangat bergantung pada cahaya mentari, tanpa mentari, bulan kehilangan cahaya. kenapa mau memiliki sesuatu, yg pada nya terdapat kekurangan.  Tanpa cahaya mentari ia kehilangan keindahannya? 

Aku merasa sebagian orang tidak memahami bulan, mungkin pemahaman dari mereka tentang bulan berbeda dengan ku.  Mereka tidak merasa memiliki bulan. Seperti aku. Pernahkah mereka renungkan bahwa, bagaimana bulan yang tanpa cahaya bisa memantulkan cahaya?  Sederhananya: Sesuatu yg tidak punya mustahil memberikan. (Kita bisa memberikan sesuatu karena kita pun memiliki). Nah, Bulan  pada dirinya memiliki unsur cahaya, sehingga ia pun bisa memancarkan cahaya. Walaupun intensitas cahayanya tak seperti mentari. Tidak tepat kalo mengatakan bulan tidak memiliki cahaya. Ia adalah cahaya, yg tenang menerima cahaya mentari, memantulkan cahaya, ketika berlalunya mentari.


Aku merasa memilki nya, aku punya hubungan yg erat dengannya. Suatu malam, Aku benar-benar kalut, pikiranku kacau balau, aku keluar di depan rumah, di situ ada  bale-bale (tempat duduk) aku duduk disitu.  Suasana begitu sepi,  tak terdengar suara manusia. Hanya terdengar hembusan angin menerpa dedaunan. Aku menatap langit yg begitu cerah diterangi Rembulan dan bintang yg kelap-kelip. Pandangan mataku  terarah menuju bulan,  Aku takjub ia begitu indah, besar, bulat dan bercahaya. di Tengah- tengah nya terlihat seperti orang yg sedang duduk bertafakur. Tangan, ku ulur untuk menjangkaunya, menggenggam nya erat-erat, membayangkan, membawanya dalam dekapan ku. 
Tiba-tiba cahaya dari Rembulan seperti menyelimuti hatiku, perasaan mistik yg menggetarkan jiwaku, seolah jiwaku di angkat ke bulan. Sekita itu perasaan kalut yg kurasa hilang. Aku hanya terdiam dan takjub. Air mataku menetes. Kenapa aku menangis, tangis itu, benar-benar susah dijelaskan. 

Mungkin banyak dari orang-orang mempunyai pengalaman masing- masing dengan Bulan.
Sang penjaga Malam, Penemani sepi, pemberi cahaya para pekerja malam,  penerang para perindu kekasih  di sepertiga malam, Ialah Sang Rembulan. orang-orang menamainya. orang-orang membuat puisi, syair dan sajak tentang bulan. Namun Aku hanya menyukai  Sajak  W.S Rendra tentang:

SAJAK BULAN PURNAMA 

Bulan terbit dari lautan.
Rambutnya yang tergerai ia kibaskan.
Dan menjelang malam,
wajahnya yang bundar,
menyinari gubug-gubug kaum gelandangan
kota Jakarta.
Langit sangat cerah.
Para pencuri bermain gitar.
dan kaum pelacur naik penghasilannya.
Malam yang permai
anugerah bagi sopir taksi.
Pertanda nasib baik
bagi tukang kopi di kaki lima.
Bulan purnama duduk di sanggul babu.
Dan cahayanya yang kemilau
membuat tuannya gemetaran.
“kemari, kamu !” kata tuannya
“Tidak, tuan, aku takut nyonya !”
Karena sudah penasaran,
oleh cahaya rembulan,
maka tuannya bertindak masuk dapur
dan langsung menerkamnya
Bulan purnama raya masuk ke perut babu.
Lalu naik ke ubun-ubun
menjadi mimpi yang gemilang.
Menjelang pukul dua,
rembulan turun di jalan raya,
dengan rok satin putih,
dan parfum yang tajam baunya.
Ia disambar petugas keamanan,
lalu disuguhkan pada tamu negara
yang haus akan hiburan.




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar