Generasi milenial, Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran. Mungkin setelah 2000 hingga keatas di sebut super milenial.
Kenapa di sebut Generasi milenial?
Ada anggapan bahwa Generasi Millenial memiliki karakteristik yang khas, lahir di zaman TV sudah berwarna dan memakai remote, sejak masa sekolah sudah menggunakan handphone, sekarang tiap tahun ganti smartphone dan internet menjadi kebutuhan pokok, berusaha untuk selalu terkoneksi di manapun. Sebagian dari mereka tak bercita-cita lagi menjadi ASN , tapi menjadi Youtuber. Kemampuan mereka beradaptasi dengan teknologi sangat cepat, sampai-sampai anak usia 3 tahun sudah mengerti kegunaan dari Handphone.
Perkembangan Zaman membuat Anak yg lahir di era kekinian (milenial). Dengan mudah menguasai teknologi, berbeda dengan orang tua dahulu, kehidupan mereka masih sangat bergantung pada Alam. Apa yg di sediakan Alam itulah yg di gunakan atau di konsumsi.
Sumber penerangan masih menggunakan buah jarak. (Pemanfaatan nya, dengan mengambil minyak dari buahnya di taburi di daun kapas, di nyalakan dengan api, lalu di gunakan Sebagai alat penerangan) kehidupan yg belum memanfaatkan listrik sebagai alat penerang. Klo di tanya tentang handphone, komputer, youtube. Mereka akan balik bertanya "apa itu"?
Kini, sebagian dari orang tua terdahulu mulai mencoba beradaptasi, perkembangan Zaman memaksa sebagian dari mereka harus bisa mengimbangi dan mengikuti perkembangan dan tren kekinian. Sehingga sekarang ini di Fb maupun youtube banyak kita jumpai orang2 tua. Punya chanel youtube, akun FB. TELEGRAM. IG dan lain-lain.
Pergeseran aktivitas yg awalnya di lakukan di dunia nyata ke dunia maya ( disrupsi) adalah sebuah fenomena yg kita jumpai di Era kekinian. Kendati terjadi pergeseran aktivitas yg begitu Radikal, masih jg kita temukan Orang tua kita yg masih Gugup dan gagap klo di hadapkan dengan teknologi.
Kita mungkin bertanya-tanya apakah Era disrupsi ini mempunyai dampak yg positif untuk anak2 milenial? Atau malah sebaliknya?
Pengunaan internet yg berlebihan berdampak negatif, Tanpa pengawasan orang tua, anak dalam usia berkembang akan mudah terpengaruh atau terpapar pemahaman Radikal' yang ditimbulkan akibat informasi yang bersifat hoax. Perjudian, Pornografi.Pencurian Data Pribadi, Bullying sangat rentan pada anak-anak.
Belum lagi dengan adanya aplikasi Game; PUBG, Mobile Legends dll. Yg berdampak buruk pada perkembangan otak anak, apabila setiap aktivitasnya lebih banyak Bermain Game dari pada belajar.
Terlepas banyaknya dampak negatif internet, masih ada dampak positifNya. apabila kita pun mengerti dan cerdas dalam penggunaan/pemanfaatan internet dengan baik, maka mungkin hal2 negatif di atas dapat hindari. Penggunaan internet Dengan baik, dapat menjadi wadah untuk mendaptkan pengetahuan2 baru. Misalnya pemanfaatan youtube untuk mencari tutorial kerajinan tangan, mendengar cramah2 pengetahuan, mendapatkan informasi bisnis, peluang usaha, menjadi media komunikasi dan hal positif lainnya.
Sebuah keniscayaan bahwa gerak perubahan akan terus berlangsung. Hal-hal yg tidak kita temukan di waktu lalu, atau yg kita anggap mustahil. Kita temukaan di era kini (era 4.0). Besi yg dulunya mungkin di anggap tak bisa melayang di udara, kini. Bisa kita lihat pada pesawat terbang, penggunaan teknologi nuklir untuk kelistrikan, pertanian. kita bisa memanfaatkan kecerdasan buatan ( intelegensi artifisial) yg dengan mudah mengetahui segala hal yg ingin kita ketahui, kita bisa dengan mudah melihat wajah teman yg berada di tempat jauh dengan menggunakan smartphone. dan dengan segala bentuk kecanggihan Teknologi lainnya.
--------------------------------------------------------------------------
Walaupun perkembangan Teknologi yg begitu cepat, semua itu kembali kepada diri kita sendiri, bagaimana kita memanfaatkan teknologi telah kita ciptakan. Apakah untuk kebaikan, atau untuk kejahatan?
Sebab, tanpa kesadaran akan nilai-lain kemanusian, Ahlak, moralitas. teknologi seakan meenggiring kita menjadi Robot. Pelan2 teknologi akan menjauhkan kita dari nilai kemanusian. membuat kita menjadi idiot, kita lebih asik menundukkan kepala memandang handphone dari pada teman di samping.
Teknologi seakan membuat yg jauh serasa dekat, dan yg dekat seakan jauh. Sampai2 ada ungkapan yg mengatakan:
" Aku takut pada hari dimana teknologi akan melampaui interaksi manusia. Dunia akan memiliki Generasi yg idiot.